Bagan Myanmar adalah salah satu destinasi wisata paling terkenal di Asia Tenggara. Kota kuno yang sering dijuluki Kota Seribu Candi ini menawarkan pemandangan menakjubkan berupa ribuan candi dan pagoda yang tersebar di lanskap datarannya. Selain kekayaan sejarah dari era Kerajaan Pagan, wisatawan juga dapat menikmati keindahan alam, budaya lokal, serta berbagai aktivitas unik di Bagan. Sebagai situs Warisan Dunia UNESCO, Bagan menyimpan pesona budaya dan arkeologi yang memikat siapa saja yang berkunjung.

Panorama ribuan candi di Bagan menjelang senja. Keindahan ini membuat Bagan dijuluki Kota Seribu Candi dan menjadi magnet bagi wisatawan dari seluruh dunia. Setiap pagoda yang menjulang menceritakan kisah sejarah yang hingga kini tetap terjaga.

Sejarah Singkat Bagan

Bagan merupakan bekas ibu kota Kerajaan Pagan, kerajaan pertama yang menyatukan wilayah Myanmar pada abad ke-9 hingga ke-13. Pada masa kejayaannya, diperkirakan lebih dari 10.000 candi, pagoda, dan biara dibangun di kawasan Bagan. Jejak sejarah ini masih terasa hingga kini, dengan sekitar 2.200 bangunan suci yang masih berdiri dan dilestarikan. Bagan telah melalui berbagai peristiwa, termasuk gempa bumi besar pada tahun 1975 yang sempat merusak banyak candi. Namun, upaya restorasi dan perawatan oleh pemerintah Myanmar serta komunitas lokal berhasil menjaga kelestarian situs ini. Puncak pengakuan dunia terhadap nilai sejarah Bagan terjadi pada tahun 2019, ketika kawasan ini resmi ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Status ini menegaskan pentingnya Bagan sebagai warisan budaya dunia yang harus dijaga untuk generasi mendatang.

Kota Seribu Candi di Myanmar

Julukan Kota Seribu Candi disematkan pada Bagan karena hamparan candi, pagoda, dan stupa yang seolah tak ada habisnya di wilayah ini. Saat ini setidaknya terdapat sekitar 2.200 candi dan pagoda yang masih berdiri kokoh menghiasi lanskap Bagan. Masing-masing bangunan suci tersebut memiliki keunikan arsitektur tersendiri, mulai dari candi kecil tersembunyi di antara pepohonan hingga pagoda megah berlapis emas yang menjulang tinggi. Wisatawan dapat merasakan aura spiritual dan atmosfer magis saat menjelajahi kompleks candi yang sunyi dan sakral, terutama di pagi dan sore hari ketika sinar matahari memberikan cahaya keemasan pada bangunan-bangunan kuno ini.

Beberapa candi dan pagoda paling terkenal yang wajib dikunjungi antara lain:

  • Ananda Temple – Dibangun pada tahun 1105, Ananda adalah salah satu candi termegah di Bagan dengan desain unik. Dindingnya didominasi warna putih bersih dengan stupa keemasan yang berkilau di puncaknya, menghadirkan pemandangan anggun nan megah. Bagian dalam candi ini menyimpan empat patung Buddha berdiri setinggi 9 meter yang menghadap ke empat arah mata angin.
  • Pagoda Shwezigon – Pagoda berlapis emas yang menjadi prototipe bagi pagoda-pagoda lain di Myanmar. Shwezigon terletak di Nyaung-U (dekat Bagan) dan merupakan salah satu situs suci bagi penganut Buddha. Saat senja, lampu-lampu menerangi stupa emasnya, menciptakan suasana yang memukau. Menurut sejarah, Shwezigon dibangun pada abad ke-11 dan konon menjadi model bagi Pagoda Shwedagon di Yangon.
  • Dhammayangyi Temple – Candi terbesar di Bagan yang dibangun pada akhir abad ke-12. Candi ini dikenal karena struktur batu batanya yang sangat rapi dan kokoh. Meskipun interiornya tidak selesai dibangun sepenuhnya (terdapat lorong-lorong yang disegel), kemegahan dan misteri Dhammayangyi menjadikannya salah satu situs yang menarik perhatian wisatawan.
  • Thatbyinnyu Temple – Candi tertinggi di Bagan dengan tinggi sekitar 61 meter (200 kaki). Dibangun pada pertengahan abad ke-12, Thatbyinnyu menjulang di antara candi-candi lain sehingga mudah dikenali dari kejauhan. Pengunjung dapat mengagumi arsitektur dua tingkatnya yang indah; meski akses ke lantai atas kini dibatasi demi pelestarian, kemegahan candi ini tetap bisa dinikmati dari pelatarannya.

Dengan begitu banyaknya candi dan pagoda, tak heran jika panorama Bagan sering disejajarkan dengan situs bersejarah lain seperti Angkor Wat di Kamboja. Setiap sudut Bagan menawarkan pemandangan ikonik deretan stupa berwarna kemerahan di atas tanah berdebu, dengan latar langit biru cerah atau matahari terbenam yang oranye keemasan. Atmosfer yang khas inilah yang membuat banyak wisatawan betah berlama-lama menjelajahi pesona Bagan.

Aktivitas Wisata di Bagan

Selain mengagumi situs-situs bersejarah, banyak kegiatan menarik yang bisa dilakukan wisatawan di Bagan. Salah satu aktivitas favorit adalah menyaksikan keindahan matahari terbit (sunrise) di atas dataran Bagan. Saat fajar menyingsing, ribuan stupa dan pagoda perlahan tersibak cahaya keemasan, menciptakan siluet pemandangan yang menakjubkan. Pada musim kemarau, wisatawan juga dapat memilih pengalaman unik melihat sunrise dari balon udara.

Menyaksikan matahari terbit dari balon udara di atas Bagan. Penerbangan balon udara umumnya tersedia antara bulan Oktober hingga Maret dan menawarkan perspektif luar biasa atas ribuan candi di pagi hari. Dari ketinggian, pengunjung dapat melihat matahari yang perlahan terbit menerangi kabut tipis dan bangunan-bangunan kuno, menghadirkan panorama magis yang tak terlupakan di bawah sana.

Jika tidak menaiki balon udara, Anda tetap bisa menikmati Bagan dengan cara lain yang tak kalah seru. Menjelajahi kompleks candi menggunakan sepeda, e-bike, atau kereta kuda merupakan opsi populer untuk berkeliling dari satu situs ke situs lainnya. Jalur berdebu yang menghubungkan setiap candi justru menambah sensasi petualangan tersendiri. Sembari bersepeda atau naik dokar, wisatawan dapat berhenti sesuka hati di candi mana pun, bahkan di candi-candi kecil yang tersebar di luar rute utama, sehingga mendapatkan pengalaman eksplorasi yang lebih mendalam.

Di sore hari, pastikan mencari spot terbaik untuk menyaksikan sunset. Banyak pelancong berkumpul di titik-titik populer, dahulu beberapa pagoda besar seperti Shwesandaw digunakan sebagai tempat melihat sunset karena memiliki teras bertingkat. Namun, belakangan akses naik ke banyak pagoda dibatasi demi keamanan dan konservasi. Sebagai alternatif, wisatawan dapat menikmati matahari terbenam dari atas perahu dengan mengikuti sunset cruise di Sungai Ayeyarwady. Dari tengah sungai, siluet ribuan pagoda berpadu dengan langit senja yang berwarna keemasan, menciptakan pengalaman sunset yang menawan dan romantis.

Selepas puas berkeliling seharian, malam di Bagan menawarkan nuansa berbeda yang sayang untuk dilewatkan. Wisatawan dapat menyaksikan pertunjukan budaya Myanmar, misalnya pagelaran Myanmar puppet show, di beberapa restoran atau hotel. Sambil menikmati santapan khas Burma, seperti laphet thoke (salad daun teh) atau berbagai kari Myanmar, pengunjung dapat merasakan suasana autentik dan keramahtamahan masyarakat lokal. Jangan lupa juga berbelanja suvenir khas Bagan sebagai kenang-kenangan. Kerajinan lak (lakquerware) Bagan sangat terkenal akan keindahan dan kualitasnya; produk seperti wadah, piring, hingga perhiasan lak mudah ditemukan di toko-toko oleh-oleh sekitar kawasan wisata. Suvenir lainnya termasuk kain tenun tradisional, patung Buddha kecil, hingga lukisan pasir yang dibuat oleh seniman lokal. Dengan membawa pulang suvenir, Anda bisa selalu mengenang pengalaman manis saat menjelajahi Bagan.

Tips Berkunjung ke Bagan

Untuk pengalaman terbaik, perhatikan beberapa tips saat berwisata ke Bagan:

  • Waktu Terbaik: Rencanakan kunjungan antara bulan November hingga Mei, yakni pada musim kemarau. Di periode ini cuaca cenderung cerah dan curah hujan sangat rendah. Bulan-bulan tersebut adalah waktu favorit wisatawan karena langit biasanya bersih (ideal untuk sunrise/sunset) dan area Bagan tidak becek. Hindari berkunjung saat musim hujan (sekitar Juni – Oktober) karena beberapa area dapat sulit diakses akibat jalan berlumpur.
  • Iklim dan Persiapan: Bagan terkenal memiliki cuaca panas terik dan kering sepanjang tahun, wilayah ini adalah salah satu yang tersunar di Myanmar. Siapkan sunblock, kacamata hitam, topi, serta pakaian tipis yang nyaman untuk melindungi diri dari paparan matahari. Saat menjelajahi candi, gunakan alas kaki yang mudah dilepas karena pengunjung diwajibkan bertelanjang kaki ketika masuk area candi atau pagoda (sepatu dan sandal harus dilepas). Membawa botol air minum sendiri juga disarankan agar Anda tetap terhidrasi selama berkeliling.
  • Etika dan Peraturan: Mengingat banyaknya situs religius, etika berpakaian perlu dijaga. Kenakan pakaian sopan yang menutup bahu dan lutut saat mengunjungi kawasan candi untuk menghormati budaya setempat. Selalu patuhi aturan lokal, seperti larangan memanjat bangunan candi yang tidak diperbolehkan. Beberapa pagoda besar pernah dibuka untuk pendakian demi melihat pemandangan, tetapi kini banyak yang ditutup demi menjaga kelestarian dan integritas struktur candi. Hormati juga area yang dianggap suci dan jangan membuang sampah sembarangan.
  • Tiket dan Mata Uang: Wisatawan asing diwajibkan membeli tiket masuk kawasan Bagan (Bagan Archaeological Zone) seharga sekitar USD 20/orang yang berlaku untuk 3-5 hari kunjungan. Simpan tiket ini selama perjalanan karena bisa diperiksa petugas kapan saja. Mata uang lokal adalah Kyat Myanmar, bawalah uang tunai kyat yang cukup, karena banyak tempat (toko kecil, penjual makanan, sopir dokar) hanya menerima pembayaran tunai. ATM tersedia di Nyaung-U dan beberapa hotel, namun sebaiknya siapkan uang tunai sebelum menjelajah area candi.

Dengan menerapkan tips di atas, perjalanan Anda di Bagan akan lebih lancar dan berkesan. Persiapan yang matang memastikan Anda bisa fokus menikmati pesona yang ditawarkan tanpa kendala berarti.

Akomodasi dan Fasilitas Wisata

Sebagai destinasi wisata populer, Bagan memiliki infrastruktur pariwisata yang cukup lengkap. Untuk urusan akomodasi, tersedia banyak pilihan penginapan sesuai budget dan selera. Anda dapat menemukan hostel atau guest house ramah backpacker dengan harga terjangkau, hingga hotel resort mewah dengan pemandangan candi. Area Nyaung U, Old Bagan, dan New Bagan merupakan lokasi favorit para wisatawan untuk menginap karena lokasinya strategis. Nyaung U (dekat bandara Bagan) memiliki banyak hotel murah dan restoran, Old Bagan menawarkan nuansa menginap di dekat situs candi utama, sementara New Bagan menyediakan akomodasi modern dengan harga bersaing.

Dari segi fasilitas wisata, Bagan sangat siap menyambut turis mancanegara maupun lokal. Penyewaan sepeda, e-bike, hingga jasa pemandu wisata berlisensi mudah ditemukan di hotel atau pusat informasi turis. Begitu pula restoran dan kafe yang menyajikan masakan lokal dan internasional tersedia di area wisata. Transportasi menuju Bagan pun relatif mudah: terdapat penerbangan domestik ke Bandara Nyaung U, serta layanan bus dan kereta api dari Yangon atau Mandalay. Setibanya di Bagan, Anda dapat berkeliling menggunakan taksi, menyewa mobil, atau memanfaatkan transportasi lokal seperti dokar. Keramahtamahan penduduk setempat dan kemudahan fasilitas ini membuat pengalaman berwisata di Bagan terasa nyaman. Anda bisa fokus menikmati perjalanan tanpa khawatir kesulitan memenuhi kebutuhan dasar selama liburan.

Menikmati Pesona Bagan

Bagan Myanmar menghadirkan perpaduan sempurna antara wisata sejarah, budaya, dan alam. Setiap sudutnya seakan bercerita tentang kejayaan masa lalu yang masih hidup berdampingan dengan kehidupan lokal masa kini. Dari menjelajahi ribuan candi kuno yang megah hingga menyaksikan balon udara terbang di atas panorama sunrise, pengalaman yang ditawarkan Bagan sungguh unik dan sulit ditemukan di tempat lain. Suasana tenang nan syahdu di antara reruntuhan candi berpadu dengan keramahan warga lokal membuat pengunjung merasa kembali ke masa lampau yang penuh hikmat.

Sebagai salah satu destinasi unggulan Myanmar, Bagan layak berada di daftar perjalanan Anda berikutnya. Pesona Kota Seribu Candi ini tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memperkaya jiwa dengan nilai sejarah dan spiritual yang dalam. Apapun jenis wisatawan Anda, pecinta sejarah, pemburu foto lanskap, maupun petualang, Bagan memiliki sesuatu yang istimewa untuk ditawarkan. Siapkan kamera Anda, buka hati untuk pengalaman baru, dan biarkan Bagan Myanmar meninggalkan kesan mendalam yang akan selalu Anda kenang.