Ananda Temple

Ananda Temple adalah salah satu candi termegah dan paling terawat di Bagan. Dibangun pada tahun 1105 oleh Raja Kyanzittha, candi ini dikenal dengan arsitektur simetris dan empat patung Buddha berdiri setinggi 9 meter yang menghadap ke empat arah mata angin. Dinding luar candi yang berwarna putih berpadu elegan dengan stupa emas menjulang di puncaknya, menjadikan Ananda sebagai ikon spiritual dan arsitektural Bagan.

Htilominlo Temple

Dibangun pada awal abad ke-13 oleh Raja Htilominlo, candi ini terkenal dengan struktur bata merah dan relief hiasan plesteran yang rumit. Htilominlo memiliki tiga tingkat dan pernah menjadi pusat pendidikan Buddhis. Meskipun sebagian atasnya rusak akibat gempa, banyak ornamen arsitektur dan ukiran detailnya masih utuh dan menjadi daya tarik wisatawan.

Sulamani Temple

Sulamani Temple merupakan perwujudan puncak seni dan arsitektur Bagan pada abad ke-12. Dibangun oleh Raja Narapatisithu, candi ini dihiasi mural-mural dinding indah dan desain struktur yang elegan. Nama “Sulamani” berarti “permata kecil”, mencerminkan statusnya sebagai salah satu bangunan paling artistik dan spiritual di kawasan Bagan.

Dhammayangyi Temple

Sebagai candi terbesar di Bagan, Dhammayangyi menonjol karena ukurannya yang masif dan teknik penyusunan bata yang presisi luar biasa. Dibangun oleh Raja Narathu pada abad ke-12, candi ini juga menyimpan aura misteri karena lorong-lorong dalamnya disegel. Keunikan struktur dan kisah kontroversial sang raja menjadikannya salah satu candi yang paling menarik dikunjungi.

Thatbyinnyu Temple

Dengan tinggi sekitar 61 meter, Thatbyinnyu adalah candi tertinggi di Bagan. Dibangun pada pertengahan abad ke-12, bangunan ini mencerminkan kemegahan arsitektur vertikal masa itu. Nama “Thatbyinnyu” berarti “kebijaksanaan tertinggi”, dan candi ini mencerminkan pencapaian puncak spiritual serta estetika dalam era klasik Bagan.

Gubyaukgyi Temple

Gubyaukgyi dikenal karena mural-mural Buddha yang sangat tua dan bernilai tinggi secara historis. Terletak di Myinkaba, candi ini dibangun pada abad ke-12 oleh Pangeran Yazakumar. Lukisan-lukisannya menggambarkan Jataka (kisah kehidupan Buddha) dan masih terlihat meski telah berabad-abad berlalu, menjadikannya candi penting bagi penggemar sejarah dan seni Buddhis.

Myazedi Pagoda

Pagoda ini terkenal karena keberadaan Prasasti Myazedi, yang ditulis dalam empat bahasa: Pali, Myanmar, Mon, dan Pyu. Prasasti ini dianggap sebagai “Batu Rosetta”-nya Myanmar. Pagoda Myazedi merupakan simbol penting persatuan budaya dan sejarah Bagan, serta menjadi salah satu situs warisan tertulis paling berharga di negara ini.

Shwesandaw Pagoda

Pagoda Shwesandaw memiliki struktur berundak yang tinggi dan dulunya menjadi spot favorit untuk melihat matahari terbit dan terbenam. Dibangun oleh Raja Anawrahta pada abad ke-11, pagoda ini konon menyimpan sehelai rambut Buddha. Meski kini tidak lagi dapat dinaiki demi konservasi, Shwesandaw tetap menjadi salah satu pagoda paling ikonik di Bagan.

Bupaya Pagoda

Bupaya terletak di tepi Sungai Irrawaddy dan menjadi landmark spiritual serta visual di Bagan. Pagoda berbentuk labu ini telah beberapa kali direstorasi, termasuk setelah rusak akibat gempa. Lokasinya yang strategis menjadikannya tempat populer untuk menikmati panorama sungai serta suasana tenang menjelang senja.

Shwezigon Pagoda

Shwezigon adalah salah satu pagoda tertua dan paling suci di Bagan. Dibangun pada abad ke-11 oleh Raja Anawrahta dan Raja Kyanzittha, pagoda ini menjadi prototipe arsitektur pagoda emas di Myanmar. Diselimuti lapisan emas, Shwezigon tetap menjadi pusat ziarah umat Buddha dan contoh gemilang perpaduan spiritualitas dan kemegahan seni kuno Myanmar.